RSS

Awas Teroris Muka Baru

JAKARTA - Tewasnya sejumlah tokoh penting dalam penggerebekan Densus 88, bukan berarti ancaman teroris di Indonesia hilang. Memang secara faktual menjadi pukulan berat sekaligus memperlemah kekuatan dari sel-sel yang dibangun Noordin M Top.

Demikikan dikemukakan pengamat terorisme Noor Huda Ismail saat berbincang dengan okezone, Sabtu (10/10/2009). "Setidaknya kita harus belajar dari pengalaman bom Marriott. Hampir semua orang, polisi termasuk saya terpaku pada nama yang sudah terkenal. Tapi nyatanya muncul tokoh baru seperti Syaifudin Zuhri atau Ibrohim," ungkapnya.

Sebab itu, dengan tewasnya gembong teroris, Dr Azhari, Noordin M Top dan sekarang Syaifudin bukan bukan berarti terorisme di Indonesia mati. "Memang efeknya sangat melemahkan, tapi kita belum tahu jaringan langsung atau tidak langsung di bawah Noordin. Yang punya kemampuan merekrut dan merakit bom masih berkeliaran," terang Noor, santri jebolan Pondok Pesantren Ngruki.

Dugaan kemungkinan adanya sel baru hasil rekrutmen sebelumnya ini memang cukup sulit untuk dipastikan, meski potensinya tetap besar pula. Pasalnya, dengan tewasnya aktor utama dalam setiap penggerebekan maka informasi penting untuk mengetahui adanya penerus dari kelompok Noordin ini terputus.

"Saya menyayangkan kenapa Densus tidak menangkap hidup-hidup mereka. Jadinya informasi yang selama ini dimunculkan versinya polisi," kritik Noor yang kini menjabat sebagai Direktur The International Institute for Peacebuilding, sebuah lembaga internasional untuk penegakan perdamaian.

Saat ditanyakan bagaimana kemungkinan Dul Matin dan Umar Patek yang masih berkeliaran kembali turun gunung, kata pakar terorisme yang meraih gelar MA (Master) di St Andrews University, Skotlandia ini, kemungkinannya kecil. "Mereka lebih aman di Filipina, gabung dengan Abu Sayap sekaligus mendapat perlindungan. Kalau ke Indonesia bisa langsung terendus," imbuhnya.

Kata Noor, operasi teroris dengan sistem jemaah ini sangat memungkinkan untuk mempersiapkan kepemimpinan berkutnya. Hal itu juga diperkuat dari informasi di laptop Noordin yang menunjukan adanya struktur organisasi terkait dengan Alqaeda, di mana belakangan Syaifudin Zuhri diketahui menduduki posisi penting.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Post a Comment